Selasa, 22 Februari 2011

Bangalore

Pada tahun 2004 akhir, saya mendapatkan penugasan ke Bangalore, India untuk melaksanakan pendidikan di Air Force Technical College. Cuaca disana tidak jauh berbeda dengan kota Bandung, agak sejuk dan dingin, meskipun pada siang hari agak panas sehingga sangat jauh berbeda dengan malam dan pagi hari. Saya melaksanakan pendidikan selama 1 tahun, sehingga tidak heran kalau untuk menghadapi makanan khas India yang kata orang "Spicy" karena terlalu banyak rempah2 yang dicampur kedalamnya tidaklah menjadi masalah bagi lidah saya.

Kultur kebudayaan orang India sangatlah beraneka ragam dengan berbagai bahasa dan adat istiadat yang berbeda-beda, tidak jauh berbeda dengan di Indonesia. Maklum dengan penduduk yang pada waktu itu hampir menyentuh angka 1,3 milyar banyak sekali keragaman yang terjadi. Sehingga sangatlah mudah bagi kita untuk mengetahui mana orang India yang berpendidikan dan dengan yang tidak melalui pemahaman akan berbicara dengan bahasa Inggris. Hampir bisa dipastikan orang yang bisa berbahasa Inggris, pasti  minimal pernah mengenyam bangku pendidikan, karena bahasa pengantar pendidikan di India adalah bahasa Inggris.

Tibalah waktu liburan yang panjang di tengah semester, lumayan sekitar 1 bulanan. Karena bingung hendak kemana, akhirnya saya nekat memutuskan pergi ke Agra, daerah yang lumayan jauh dari tempat saya menimba ilmu. Saya naik kereta selama 44 jam nonstop hingga akhirnya tiba di New Delhi.  Disana saya menginap di Atase Pertahanan untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke Agra pada keesokan harinya.

Taj Mahal

Akhirnya tiba di Taj Mahal, salah satu keajaiban dunia, simbol India. Orang-orang berkata, belum ke Taj Mahal, belum terhitung pernah ke India. Perjalanan cukup panjang dari tempat Atase saya, cukup lama pula kunjungannya, demi menyaksikan Taj Mahal, saya meluangkan waktu sehari penuh.

Pengunjung yang berjibun, berbaris panjang sekali di bawah terik matahari. Harga tiket untuk orang luar negeri lebih mahal 50 kali daripada orang India. Taj Mahal sangat luas, pagar luarnya tak lain tak bukan adalah benteng dan tembok yang berwarna coklat kemerahan. Menembus 2 lapis pintu kota, Taj Mahal yang berwarna putih salju, barulah nampak di depan mata. Itu adalah sebuah bangunan berbentuk istana yang keseluruhan bahannya menggunakan batu pualam berwarna putih, dalam 3 dimensi ia berbentuk segi delapan, bagian kubah berbentuk setengah bola, konon paduan antara corak Islam, Persia dan India.

Di depan bangunan makam tersebut terdapat kolam raksasa, di bawah sinar mentari, terefleksi Taj Mahal dalam keadaan terbalik. Para pelancong sebelum memasuki istana, diharuskan melepas sepatu dahulu, berjalan dengan kaos kaki atau telanjang kaki, untuk proteksi dan penghormatan. Di tengah istana, adalah pusara Shah Jahan, kaisar generasi kelima dinasti Mogul dan selir tercintanya Taj Mahal. Tak boleh difoto, terpaksa hanya berpuas diri dengan meraba pagar makam yang terbuat dari batu pualam, dan melalui celah-celah pagar memelototi bayang-bayang gelap pusara yang terbuat dari batu giok putih. 


Mausoleum Taj Mahal, diberi julukan "monumen cinta" umat manusia, mengisahkan sebuah kisah cinta yang abadi: Shah Jahan sangat menyayangi selir keduanya yang bernama Mumtaz Mahal yang telah melahirkan 14 anak untuknya. Sialnya sewaktu kelahiran anak ke-14, Mumtaz Mahal meninggal akibat kesulitan dalam melahirkan. Shah Jahan sangat berduka, dalam tempo semalam rambutnya memutih.

Ia lantas memutuskan membangunkan sebuah mausoleum yang tak ada duanya di dunia. Ia mendatangkan batu-batuan dan kayu ternama dari seluruh India dan dunia, setiap hari mempekerjakan 20.000 pekerja proyek yang berlangsung selama 22 tahun, menghabiskan dana raksasa, barulah terbangun salah satu keajaiban dunia ini. Konon katanya, setelah Taj Mahal selesai dibangun untuk menjaga keorisinalannya, seluruh pekerjanya dibunuh agar tidak dapat membangun bangunan seindah Taj Mahal ditempat lain. Memang bukti cinta sejati seorang lelaki terhadap wanita yang sangat dicintainya...ada-ada aje...cape deeh...



Selesai pendidikan 20 Des 2004 s/d 02 Des 2005...dengan Air Comodore Kamal Singh, Commandant of Air Force Technical College, Bangalore
(ozie_cho)